Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SDN 2 SERANGWETAN

penilaian kinerja kepala sekolah SDN 2 Serangwetan

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) tahun 2022 merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menilai kinerja dari kepala sekolah, karena kepala sekolah yang profesional dapat merumuskan sebuah mutu lulusan dari sekolah yang dipimpinnya. Penilaian ini juga berlaku untuk kepala sekolah SD Negeri 2 Serangwetan (Nur’ Artati, S.Pd) di wilayah Serangwetan Babakan, Kabupaten Cirebon.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Serangwetan dinilai oleh Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon (Hj. Sri Astuti, S.Pd., M.Pd. dan H. Toyib, S.Pd.I) dengan menggali informasi dari berbagai pihak, baik kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, melalui bukti fisik instrumen penilaian kinerja kepala sekolah.

Program PKKS SD Negeri 2 Serangwetan dilaksanakan pada hari Senin, 16 November 2022 di ruang kelas I yang sudah dipersiapkan oleh Tim Sukses PKKS beberapa hari sebelumnya. Tim PKKS diketuai oleh Tarudin, S.Pd dan Ahmad Abdul Alim Shiddiq, S.Pd. Pelaksana Standar Isi adalah Vera Regina Dwi Octaviani, S.Pd, Standar SKL adalah Kurnengsih, S.Pd, Standar Proses adalah Septi Indah Sabrina, S.Pd.I, Standar PTK adalah Eti Nurany, S.Pd, Standar Sarana Prasarana adalah Kaosar, S.Pd.SD, Standar Pembiayaan adalah Tarudin, S.Pd dan Ahmad Abdul Alim S, S.Pd, Standar Pengelolaan ditangani kepala sekolah dibantu guru lain.

Sistem PKKS tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Selain pengisian nilai pada aplikasi PKKS dan pemenuhan bukti fisik, ada beberapa instrumen yang harus diunggah melalui google drive yang alamatnya dibuatkan pengawas, di ujiawali dengan presentasi berupa profil sekolah dalam PKKS, kegiatan manajerial, supervisi, dan kewirausahaan.

Unggahan di google drive terdiri dari RKJM, RKT/RKAS, Program Literasi Numerasi, Silabus/ATP, RPP/Modul ajar (kirim link) satu guru satu sampel, rekap nilai ujian 3 tahun terakhir, SK kepanitiaan kegiatan siswa dan laporannya, dokumen penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) semua guru, Perangkat Penilaian Pengetahuan (kisi-kisi, soal, analisis butir soal, analisis hasil evaluasi, dokumen 1 KTSP dan KOSP, 132 dan 137 Program  Supervisi guru dan tendik, laporan evaluasi hasil supervisi, 126 Program Kewirausahaan, PIKI 6 Hasil Publikasi Ilmiah milik kepala sekolah, meningkatkan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

Tim PKKS bekerja berkolaborasi dalam menyusun bukti fisik, unggahan, maupun pembuatan profil PKKS. Bukti fisik yang harus diunggah ada yang merupakan tugas guru dan kepala sekolah. Guru mengirim bukti fisik kepada kepala sekolah, kemudian diunggah di google drive oleh kepala sekolah, begitupun dengan bukti fisik dari kepala sekolah.

Pelaksanaan PKKS  dilaksanakan Senin, 16 November 2022. Kegiatan penilaian dihadiri oleh pengawas (Hj. Sri Astuti, S.Pd., M.Pd dan H. Toyib, S.Pd.I) kepala sekolah (Nur’ Artati, S.Pd) dan semua guru karyawan. Kepala sekolah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih baik kepada penilai, guru, dan karyawan yang telah bekerja sama dengan baik. Penayangan profil PKKS oleh Ahmad Abdul Alim Shiddiq, S.Pd tentang kegiatan manajerial supervisi dan kewirausahaan di SD Negeri 2 Serangwetan.


Dalam sambutannya pengawas menyampaikan bahwa PKKS untuk penilaian selama satu tahun dimulai bulan Januari sampai Desember 2022. Yang dinilai kepala sekolah namun di dalamnya ada kegiatan-kegiatan guru mulai dari perencanaan, melaksanakan, sampai mengevaluasi. Pengawas menyampaikan terima kasih atas penyiapan dan penyambutannya serta kerja sama yang baik seluruh tim. Bukti fisik disiapkan dengan rapi sesuai standar dan nomor urut, serta untuk dokumen ketugasan guru sudah ditata sesuai dengan kelompoknya.

Penilaian yang dilakukan adalah RKJM, RKT dan RKAS, standar isi yang ditangani oleh Robiatun dilanjutkan dengan SKL sampai standar pengelolaan supervisi kewirausahaan dan PIKI yang merupakan hasil karya kepala sekolah (buku antologi, artikel sejumlah tujuh judul, dan diktat empat judul), pengembangan diri, dan kegiatan penunjang. Pengawas menyampaikan bimbingan dengan panjang lebar saat menanyakan tentang RPP yang terkandung didalamnya konseptual, prosedural, faktual, dan metakognitif. Vera Regina Dwi Octaviani, S.Pd selaku guru kelas lima dan Ahmad Abdul Alim Shiddiq, S.Pd selaku guru kelas empat serta guru lain antusias berdiskusi dengan pengawas, sehingga menjadi lebih paham. Literasi selama lima belas menit setiap awal pembelajaran agar dijadikan program sekolah dan dibuatkan pohon literasi.

Penutup dari pengawas di akhir pertemuan yaitu kelebihan dari pelaksanaan berjalan lancar, dokumen yang ditanyakan sudah muncul komplit, kerja sama kompak ditemani semua guru. Semoga kekompakan bisa dipertahankan sama satu visi dan misi.

Kekurangan masih terlihat pada analisis konteks yaitu karakteristik kurikulum melihat kekurangan kesenjangan sebelum dibuat, dan bagaimana idealnya. Dokumen jiwa kewirausahaan belum tampak, namun kegiatan siswa pantang menyerah, jiwa kewirausahaan sudah muncul dalam kegiatan seperti membatik, memelihara ikan, market day, membuat makanan dan menjual makanan tradisional, menanam sayuran dan buah-buahan. DLPK agar rutin dikerjakan jangan sampai kehilangan jejak siswa yang tidak masuk sekolah, perangkat pembelajaran yang belum lengkap agar dilengkapi. ATP dsn modul ajar disesuaikan dengan PMM dan petunjuk, harus ada penanggalan dan diperbaiki sampai tuntas. Pengawas berpesan agar para guru belajar melihat membaca, mengerjakan post tes serta kerjakan dan unggah aksi nyata dalam PMM agar semua guru segera lulus topik.

Kepala sekolah dan para guru bersyukur dan menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan penilaian, bimbingan, serta masukan dari pengawas. Harapan kepala sekolah di tahun mendatang pelaksanaan PKKS lebih baik, dan pengetahuan guru lebih meningkat kolaborasi dan kekompakan tetap terjaga. Pertemuan diakhiri dengan pengambilan foto bersama di halaman sekolah dan ramah tamah di ruang kepala sekolah. (Nur’ Artati, S.Pd)

P5#Berkarakter#Berprestasi#Berteknologi#Berwawasan Lingkungan


dirayumna

Editor Master

Tidak ada kekayaan seperti pengetahuan, tidak ada kemiskinan seperti ketidaktahuan

0 comments:

Posting Komentar